Beda Keputihan Pada Kanker Serviks dengan Keputihan Biasa
Keputihan yang tidak normal memang
bisa jadi tanda kanker serviks. Dan berikut ini adalah Beda Keputihan PadaKanker Serviks dengan Keputihan Biasa. Anda harus mengetahui seperti apa beda
antara keputihan yang merupakan tanda kanker serviks dengan keputihan biasa
atau keputihan tidak normal yang disebabkan hal lainnya.
Kanker serviks atau kanker mulut
rahim sering memiliki gejala adanya keputihan yang keluar dari vagina. Namun,
tidak semua keputihan menjadi tanda dari kanker ini. Malahan sebagian besar
keputihan justru disebabkan oleh hal lain seperti jamur atau bakteri. Sehingga,
sebelum dilakukan pengobatan perlu ada penegakan diagnosa terlebih dahulu
terhadap pemicunya.
Lantas bagaimana ciri keputihan
yang menjadi tanda dari kanker serviks? Kanker tersebut akan memberikan tanda
lain selain munculnya lendir putih. Dikutip dari Detik, gejala penyerta lainnya
adalah keluarnya darah. (Baca Juga : KEPUTIHAN PADA KANKER SERVIKS)
“Tetapi kanker serviks memberikan gejala keputihan. Selain keputihan, keluhan kanker serviks adalah perdarahan terutama setelah bercinta,” kata dr. Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Selain itu, keputihan yang
menyertai kanker serviks memiliki aroma khas. Darah yang keluar setelah
bersenggama pun bukan karena menstruasi. Untuk memastikan hal tersebut,
sebaiknya wanita melakukan tes kanker serviks minimal dengan metode Inspeksi
Visual Asetat (IVA). Jika ingin lebih detil lagi hasilnya dapat melakukan
Pap-Smear.
Kanker serviks yang terdeteksi
secara dini lebih memungkinkan untuk sembuh total. Penanganan yang terlambat
membuat sel kanker terlanjur melakukan metastase atau penyebaran ke sel-sel
sehat yang ada di sekitarnya. Pengobatan pun berjalan lebih sulit.
Bagi wanita yang belum menikah
dapat melakukan tes dengan metode IVA. Sementara bagi wanita yang telah
menikah, melakukan tes Pap Smear secara berkala dianjurkan sebagai langkah
untuk deteksi dini kanker serviks.
Keputihan Abnormal (Keputihan yang Tidak Normal)
Keputihan abnormal atau patologis
adalah keputihan yang termasuk dalam kategori penyakit. Keputihan patologis
dapat diakibatkan karena terjadinya infeksi yang disertai dengan munculnya rasa
gatal didalam atau juga yang dirasakan disekitar bibir vagina luar. Dan
keputihan ini biasanya terjadi karena paparan bakteri, virus, serta jamur. Hal
ini akan sangat mengganggu untuk kesehatan wanita secara umum dan juga
kesehatan reproduksi mereka.
Infeksi yang terjadi dapat
menjalar dan pada akhirnya menimbulkan radang di saluran kemih, sehingga
biasanya penderita akan merasa perih saat sedang buang air kecil. Masalah
keputihan patologis ini disebabkan juga karena infeksi yang dapat meningkatkan
resiko lahir prematur untuk wanita yang sedang hamil, dan selain itu, bayipun
dapat terserang infeksi. Untuk bayi yang tersereang infeksi virus, maka resiko
untuk mengalami gangguan pada sistem pencernaan dan pernapasan bisa saja
terjadi, dan bahkan kondisi fatalnya bisa menyebabkan kematian. (Baca Juga : Cara Menghilangkan Keputihan)
Penyebab seorang wanita mengalami
keputihan adalah :
- Hormon yang tidak seimbang.
- Gejala dari suatu penyakit yang mendasarinya.
- Kerusakan pada keseimbangan biologis dan keasaman pH yang ada disekitar vagina.
- Sering menggunakan tisu saat membasuh vagina setelah buang air kecil dan juga buang air besar.
- Menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan tidak bisa menyerap keringat dengan baik, sehingga menimbulkan jamur.
- Sering menggunakan WC umum yang kotor.
- Tidak mengganti pantyliner dalam waktu lama.
- Membasuh atau membilas vagina dari arah yang salah, dari arah belakang ke depan.
- Sering bertukar celana dalam dan handuk dari orang lain.
- Kurang memelihara kebersihan vagina dengan baik.
- Mengalami stress dan kelelahan.
- Tidak mengganti pembalut secara berkala saat menstruasi.
- Pola hidup yang tidak sehat, kurang melakukan olahraga, kurang tidur, dan makan tidak teratur.
- Lingkungan sanitasi yang kotor.
- Berendam didalam air hangat terlalu sering, kondisi hangat akan menyebabkan pertumbuhan jamur semakin luas.
- Berganti-ganti pasangan seksual.
- Kadar gula darah yang tinggi.
Karena kebersihan daerah
kewanitaan sangat harus dijaga dengan baik, karena jika tidak maka akan
menimbulkan resiko berbagai serangan penyakit, dan diantaranya adalah
keputihan, meningkatkan kelembapan di vagina akan menyebabkan penyebab infeksi
dalam bentuk bakteri patogen bisa menyebar dengan mudah. Karena semua kinerja
organ yang ada didalam tubuh dipengaruhi oleh kontrol otak, dan kondisi stress
akan mengakibatkan keseimbangan hormon didalam tubuh menjadi berubah dan hal
inilah yang memicu terjadinya keputihan.
Itulah Beda Keputihan Pada Kanker
Serviks dengan Keputihan Biasa. Semoga informasi ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan
buat para pembaca dan bermanfaat, terutama untuk para wanita yang notabene memang
sering mengalami masalah keputihan.
Baca Juga :
Terima kasih telah berbagi pengetahuan keputihan
BalasHapusSemoga sehat dan sukses selalu