Waspadai Penyebab Keputihan Pada Kanker Serviks!

Tahukah Anda bahwa keputihan abnormal atau keputihan yang tidak normal bisa jadi pertanda kanker serviks? Untuk itu para wanita harus mewaspadai jika mengalami keputihan abnormal, karena bisa saja keputihan yang dialami merupakan salah satu gejala kanker serviks. Anda dapat mengenali keputihan abnormal dari ciri-cirinya, yakni berbau tak sedap dan menyebabkan gatal-gatal pada vagina.

Waspadai Penyebab Keputihan Pada Kanker Serviks!

Keputihan dan kanker serviks memang 2 jenis penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita. Maka tak heran jika kedua penyakit tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Dan seperti yang pasti sudah Anda ketahui bahwa kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang mematikan, dan bahkan kanker serviks merupakan penyakit paling banyak menyebabkan kematian akibat kanker pada wanita.

Di Indonesia sendiri, kanker serviks ini telah menyerang 15.000 wanita. Oleh karena itu, pencegahan terhadap penyakit yang satu ini memang perlu dilakukan, untuk menekan angka penderita kanker serviks. Kanker serviks merupakan kanker yang cukup sulit untuk dideteksi kemunculannya, sehingga tidak sedikit wanita baru mengetahui dirinya mengidap kanker serviks ketika sudah mulai memasuki stadium yang cukup tinggi.

Pada dasarnya setiap penyakit sebenarnya tentunya menunjukkan gejalanya masing-masing ketika menyerang tubuh. Salah satu gejala yang ditimbulkan oleh kanker serviks dan kanker rahim adalah keputihan. Akan tetapi sering kali wanita menganggap keputihan merupakan hal yang wajar dan tidak berbahaya. Memang benar, keputihan merupakan hal yang wajar terjadi pada wanita karena itu merupakan salah satu proses alami yang terjadi pada tubuh wanita yang ditenggarai oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor kelelahan. Hanya saja, keputihan dikatakan normal/sehat juga ada kriterianya, sehingga diluar itu maka keputihan tersebut dikatakan abnormal, yang menandakan adanya masalah yang lebih serius, salah satunya adalah pertanda kanker serviks.

Keputihan yang normal/sehat ciri-cirinya adalah berwarna bening atau putih, tidak berbau dan juga tidak menimbulkan gatal-gatal pada organ intim wanita. Sedangkan jika keputihannya berwarna kehijauan atau kuning, atau berwarna keruh, maka bisa jadi itu keputihan abnormal, apalagi jika berbau tak sedap yang menyengat dan menimbulkan gatal dan perih pada organ intim. Keputihan juga bisa berwarna kemerahan karena bercampur dengan darah.

Mengapa bisa terjadi keputihan?

Keputihan adalah kondisi saat vagina mengeluarkan cairan yang berwarna putih atau bening. Ada banyak faktor yang menyebabkan keputihan. Keputihan sering kali terjadi pada saat memasuki masa subur dan pada saat hamil. Saat melakukan banyak aktivitas yang melelahkan juga kerap membuat wanita mengalami keputihan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keputihan adalah jamur, bakteri, parasit, dan juga virus.
  • Jamur
Jamur yang dapat menyebabkan keputihan adalah jamur candida albicans. Jamur ini menimbulkan gatal pada sekitara vulva. Ciri-ciri keputihan akibat jamur ini dalah berwarna putih susu kental dan berbau, serta terasa gatal di area vagina.
  • Bakteri
Bacterial vaginosis merupakan salah satu spesies bakteri yang menyebabkan keputihan berwarna abu-abu. Keputihan akibat bakteri ini juga dapat menyebabkan gatal pada vagina. Bakteri ini juga dianggap sebagai gejala infeksi menular seksual. Oleh karena itu, jangan pernah bergonta-ganti pasangan seksual dan juga melakukan hubungan seksual melalui anus.
  • Parasit
Parasit yeng menyebabkan keputihan adalah trichomonas vaginalis. Spesies parasit ini menyerang vagina. Parasit ini juga dapat menular melalui hubungan seksual, melalui perlengkapan mandi, dan penggunaan toilet umum. Ciri-ciri keputihan akibat parasit ini adalah berwarna kuning dan berbau anyir. Tidak menimbulkan gatal namun menimbulkan rasa nyeri di area vagina.
  • Virus
Salah satu virus yang dapat menyebabkan keputihan adalah virus human papilloma atau dikenal dengan sebutan virus HPV. Virus ini juga yang menjadi penyebab kanker serviks. Oleh karena itulah kenapa keputihan bisa menjadi tanda kanker serviks. Virus yang satu ini memang menyerang leher rahim dan sangat mematikan. Ciri-ciri keputihan akibat infeksi dari virus ini adalah berwarna yang kekuningan bahkan disertai dengan darah serta bau yang kurang sedap, seperti bau anyir atau bau amis.

Dalam kondisi normal, keputihan sangat dipengaruhi oleh kondisi hormonal setiap wanita. Namun keputihan juga dapat diartikan sebagai respon tubuh terhadap serangan dari luar, seperti jamur, bakteri, dan virus. Cairan yang dihasilkan oleh vagina pada dasarnya memiliki fungsi melindungi tubuh agar tidak dimasuki oleh benda asing seperti jamur, bakteri, dan virus, sehingga menimbulkan efek berkelanjutan yang sangat berbahaya. Hal itu disebabkan cairan pada vagina mengandung laktoferin yang dapat mengikat besi sehingga mampu melindungi tubuh wanita dari serangan yang merugikan.

Bagaimana keputihan pada kanker serviks?

Keputihan yang menjadi tanda kanker serviks sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat menonjol dibandingkan dengan keputihan normal. Selain dari warnanya yang berbeda, Keputihan Pada Kanker Serviks juga disertai dengan bau yang kurang sedap. Bau tersebut dapat berupa bau busuk atau bau amis. Gejala lain yang juga ditimbulkan pada keputihan tanda kanker serviks adalah rasa gatal di area vagina. Maka jika Anda mengalami gejala keputihan seperti di atas, sebaiknya Anda segera temui dokter dan berkonsultasi. Keputihan pada kanker serviks merupakan sebuah bentuk perlindungan tubuh untuk menangkal virus HPV yang menyebabkan kanker serviks. Namun karena cairan tersebut harus bekerja ekstra keras untuk melindungi tubuh dari berbagai serangan lainnya, maka akhirnya kandungan yang ada dalam cairan keputihan tersebut mengalami ketidakmampuan, sehingga yang dimunculkan hanya mengirimkan tanda-tanda.

Melakukan tindakan sigap dengan segera memeriksakan keputihan abnormal merupakan hal yang sangat penting, karena itu bisa menjadi langkah pendeteksian kanker serviks. INGAT! Deteksi dini kanker serviks akan sangat membantu dalam penanganan kanker serviks. Sebab, kanker serviks yang masih stadium awal memiliki kemungkinan sembuh lebih besar. Pasalnya, seperti sudah dikatakan di awal bahwa kanker serviks merupakan penyakit kanker paling mematikan pada wanita. Jadi, benar-benar harus diwaspadai dan harus ditangani dengan tepat.

Perkembangan sel kanker pada tiap stadiumnya akan berbeda-beda. Semakin tidak ditangani segera dengan langkah pencegahan dan pengobatan, maka sel kanker akan semakin cepat menyebar. Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Salah satu cara mencegah kanker serviks adalah dengan merawat vagina dengan benar. Berikut beberapa cara melakukan perawatan vagina :
  • Selalu berganti celana dalam, terutama saat dalam kondisi lembab.
  • Gunakan pembalut yang terbebas dari bahan kimia berbahaya.
  • Mencuci area vagina dengan menggunakan obat herbal.
  • Jangan terlalu sering menggunakan celana ketat, untuk menjaga sirkulasi udara area vagina.
  • Jika gatal, cucilah vagina dengan air bersih. Jangan digaruk karena jika terjadi luka maka semakin dapat memicu terjadinya infeksi di area vagina.
Sebagai seorang wanita, tentu tidak ada salahnya untuk lebih memberikan perhatian kepada diri sendiri. Salah satunya dengan lebih mewaspadai atas terjadinya perubahan pada tubuh. Jika Anda mengalami perubahan pada cairan yang keluar dari vagina, terutama saat mengalami keputihan berlebih dengan warna dan bau yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter. (Baca Juga : CARA MENGHILANGKAN KEPUTIHAN)

Komentar